·
Paragraf
silogisme kategorial
Paragraf ini dikembangkan dengan silogisme kategorial yaitu, silogisme yang premis mayornya berupa kategorial dan menjadi predikat. Sedangkan premis minornya menjadi subjek.
Contoh:
PU : Semua siswa SMA Taruna Bangsa
mengikuti study tour.
PK : Budi belajar di SMA Taruna Bangsa.
K : Budi mengikuti study tour.
Tahun ini semua siswa SMA Taruna Bangsa akan melaksanakan Study Tour. Mereka akan mengunjungi Bali. Kebetulan Budi merupakan murid kelas 3 SMA. Dia belajar di sekolah SMA Taruna Bangsa. Oleh karena itu, Budi akan mengikuti Study tour Pulau Bali.
·
Paragraf
Silogisme Hipotetis
Paragraf ini menggunakan pola silogisme kategorial, yaitu silogisme yang premis mayornya berupa argument atau pendapat.
Contoh :
PU : Saya
akan membeli sepeda baru jika punya uang.
PK : Saya
memiliki uang banyak.
K : Saya
membeli sepeda.
Sudah lama saya memimpikan jika memiliki banyak uang saya pasti akan membeli sepeda keluaran terbaru. Bulan ini saya mendapat bonus dari bos. Oleh karena itu, saya membeli sepeda ini.
·
Paragraf
silogisme alternative
Paragraf ini
dikembangkan dengan pola silogisme alternative, yaitu silogisme yang premis
umumnya merupakan sebuah pilihan.
Contoh:
PU : Andi bersekolah di SMK atau SMP.
PU : Andi bersekolah di SMK atau SMP.
PK : Andi
bersekolah di SMK.
K : Andi
tidak bersekolah di SMP.
Karena badanya yang besar, orang – orang bingung apakah ando pelajar SMK atau pelajar SMP. Ternyata, Andi belajar di SMK Global. Oleh karena itu, Andi bukanlah pelajar SMP.
·
Paragraf Entimen
Entimen merupakan sebuah silogisme yang dipendekan. Jadi entimen adalah kesimpulan dari silogisme. Namun, sebenarnya, entimen ini bukanah paragraf, akan tetapi lebih terlihat seperti sebuah kalimat kesimpulan.
Contoh:
PU : Anak yang sholeh selalu rajin beribadah.
PU : Anak yang sholeh selalu rajin beribadah.
PK : Radit adalah anak yang sholeh.
K : Radit rajin beribadah.
Entimen : Radit rajin beribadah, karena ia
anak sholeh.
·
Generalisasi
Contoh
:
Negara
Indonesia terkenal dengan banyaknya koruptor yang mencuri uang rakyat. Hampir
tiap bulan selalu ada kasus korupsi yang menyedot perhatian masyarakat. Selain
ditingkat pejabat banyak sekali terjadi tindakan tidak jujur yang dilakukan
rakyat Indonesia berupa tindakan kriminal. Maka dapat disimpulkan orang Indonesia
tidaklah jujur.
·
Hipotesis dan teori
adalah
semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk
menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti
fakta-fakta lain lebih lanjut. Dan teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak
yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk
menerangkan fenomena-fenomena yang ada.
Contoh :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya Mn : Uang tidak ada K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya Mn : Uang tidak ada K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
·
Analogi
adalah suatu
proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu
sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal
akan berlaku pula untuk hal yang lain.
Contoh
:
Para
atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan
lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk
melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk
bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
·
Hubungan Kausal
Berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
Berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
Hubungan sebab-akibat.
Yaitu dimulai dengan
mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi
akibat. Pada pola sebab ke akibat sebagai gagasan pokok adalah akibat,
sedangkan sebab merupakan gagasan penjelas.
Contoh:
Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu.
Contoh:
Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu.
Hubungan akibat-sebab.
Yaitu dimulai dengan
fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari
sebabnya.
Contoh:
Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.
Contoh:
Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.
Hubungan
sebab-akibat1-akibat2
Yaitu dimulai dari suatu
sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi
sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul
rangkaian beberapa akibat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
·
Induksi dalam Metode Eksposisi
Pengertian : salah satu
jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan
tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat, akurat, dan padat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar