1. Pengertian Arsitektur
Telematika
Istilah arsitektur mencakup merancang atau mendesain sebuah aplikasi,
atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem diolah dan ditempatkan agar
komponen tersebut dapat berinteraksi. Arsitektur sistem harus berdasarkan
konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis
data dan aplikasi yang memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana
pemakai dapat berinteraksi dengannya. Sehingga dapat diartikan, Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi yang
secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan
data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan
hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
2. Arsitektur
Client-Server Telematika
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah Arsitektur
Client-Server. Arsitektur Client-Server merupakan sebuah aplikasi yang bertugas
untuk membagi pekerjaan antara server(penyedia layanan) dan client. Client dan
server terkadang menggunakan jaringan komputer pada hardware yang terpisah.
Sedangkan server dapat menjalankan satu atau lebih program untuk memberikan
data-data pada client. Arsitektur client – server telematika terdiri dari 2
buah arsitektur yakni, arsitektur sisi client dan sisi servernya.
a.
Arsitektur dari sisi client
Arsitektur dari sisi klien mengarah pada
pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. Contohnya adalah
JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie dari sisi penyimpanan pada
client. Beberapa ciri khas dari sisi client, sebagai berikut :
1.
Selalu memulai permintaan ke server.
2.
Menunggu dan menerima balasan dari server.
3.
Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
4.
Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan
antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien
mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
b.
Arsitektur dari sisi server
Pada sisi server,
terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan menggunakan metode
HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan CGI script yang tertanam di
halaman HTML, hal tersebut dapat memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Beberapa ciri khas dari sisi server, sebagai berikut :
1.
Menunggu permintaan dari salah satu client.
2.
Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh
client.
3.
Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani
permintaan client.
4.
Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server,
file server, print server.
Client dan server dikembangkan oleh
berbagai perusahaan software besar seperti Lotus, Microsoft, Novell, Baan,
Informix, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan
tersebut telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar pada era ini.
1) Arsitektur Single-Tier
Pada Arsitektur Single-Tier, semua komponen produksi dari sistem dijalankan
pada komputer yang sama. Beberapa sifat dari Single-Tier antara lain :
· Sederhana dan
alternatifnya sangat mahal.
· Membutuhkan sedikit
perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
· Kelemahan pada
keamanan dari arsitektur ini yaitu rendahnya dan kurangnya skalabilitas.
2) Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmuka
pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem manajemen database.
Biasanya dalam sebuah server, yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan
layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi antara sistem interface
lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two-tier lebih
aman dan terukur daripada pendekatan single-tier. Mempunyai database pada
komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan situs. Kelemahannya
adalah biaya yang mahal dan arsitektur yang kompleks.
3) Arsitektur Three-tier
Model three-tier atau multi-tier
dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur two-tier. Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasi-aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Three-tier client dan server arsitektur digunakan untuk meningkatkan performa
untuk jumlah pengguna besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika
dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan
lebih sulit daripada pengembangan pada arsitektur dua lapis.
Pada tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem
user interface lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan.
Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan
transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server.
Beberapa Keuntungan
Arsitektur Three-Tier :
·
Keluwesan teknologi,
·
Mudah untuk mengubah DBMS engine,
·
Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda,
·
Biaya jangka panjang yang rendah,
·
Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi
keseluruhan,
·
Keunggulan kompetitif,
·
Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan
cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Contoh Kasus :
Kejahatan Privasi
Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir
data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh
orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immaterial.
Nadim Kobeissi, seorang programmer sekaligus analis, yang mengetahui adanya potensi pelanggaran privasi ini. Nadim menemukan Windows 8 dikonfigurasi untuk segera memberitahu Microsoft atas seluruh aplikasi yang pengguna install. Tentu hal ini akan membahayakan privasi pengguna sebagai konsumen.Persoalan itu ditambah dengan status Microsoft sebagai salah satu pusat pengumpulan dan pengambilan data. Status ini membuat Microsoft harus menyerahkan data konsumen yang dijadikan target oleh aparat keamanan dan hukum Amerika Serikat. Kondisi lebih buruk dapat terjadi bila Windows 8 beredar di negara yang dalam kekacauan politik atau menjadi lawan Amerika Serikat. Bahkan problem ini dapat lebih buruk jika hacker dapat meng-intercept data komunikasi SmartScreen ke Microsoft. Hal itu mengakibatkan hacker dapat mengetahui berbagai aplikasi yang telah pengguna download dan install. Kemungkinan ini terlihat ketika Nadim menemukan bahwa koneksi menuju server Microsoft dari Windows 8 menggunakan SSL v2. SSL v2, menurut informasi Gizmodo.com (24/08), dikenal memiliki kelemahan keamanan dan rawan intercept.
Nadim Kobeissi, seorang programmer sekaligus analis, yang mengetahui adanya potensi pelanggaran privasi ini. Nadim menemukan Windows 8 dikonfigurasi untuk segera memberitahu Microsoft atas seluruh aplikasi yang pengguna install. Tentu hal ini akan membahayakan privasi pengguna sebagai konsumen.Persoalan itu ditambah dengan status Microsoft sebagai salah satu pusat pengumpulan dan pengambilan data. Status ini membuat Microsoft harus menyerahkan data konsumen yang dijadikan target oleh aparat keamanan dan hukum Amerika Serikat. Kondisi lebih buruk dapat terjadi bila Windows 8 beredar di negara yang dalam kekacauan politik atau menjadi lawan Amerika Serikat. Bahkan problem ini dapat lebih buruk jika hacker dapat meng-intercept data komunikasi SmartScreen ke Microsoft. Hal itu mengakibatkan hacker dapat mengetahui berbagai aplikasi yang telah pengguna download dan install. Kemungkinan ini terlihat ketika Nadim menemukan bahwa koneksi menuju server Microsoft dari Windows 8 menggunakan SSL v2. SSL v2, menurut informasi Gizmodo.com (24/08), dikenal memiliki kelemahan keamanan dan rawan intercept.
Analisis
Dari kejadian di atas dapat disimpulkan bahwa jangan terlalu lengkap untuk memberikan informasi ke dalam akun akun soslial media, karena seseorang dapat dengan mudah mengakses data-data pribadi dengan mudah.